Gedung Juang Majalengka dibangun sekitar tahun 1860-an pada zaman pemerintahan kolonial Belanda, dibangun bersamaan dengan pendopo,gedung ini dibangun sebagai kantor Asisten Residen Keresidenan Cirebon. Pada 1860, Asisten Residen Majalengka yang pertama ditugaskan adalah J.J Meider. Saat itu, Residen Cirebon dipegang oleh Kein Van Der Poll.
Gedung ini tidak hanya berfungsi sebagai kantor pemerintahan. Namun juga dikenal sebagai tempat eksekusi bagi para pribumi yang dianggap melawan pemerintahan Belanda,Di masa itu, hukuman gantung sering dilakukan di depan gedung ini sebagai peringatan bagi masyarakat.
Selain menjadi simbol kekuasaan kolonial, Gedung Juang juga menjadi saksi perjuangan rakyat Majalengka. Di masa perang kemerdekaan tahun 1945, gedung ini sempat diduduki oleh para pejuang Majalengka, meskipun akhirnya kembali direbut oleh Belanda.
Singkat cerita pada tahun 1945, gedung ini dijadikan Kantor Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID), yang berfungsi sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sebelumnya, lembaga ini dikenal sebagai Regenscaftraad dan College van Gecomitterden, yang dibentuk oleh Bupati Majalengka RMAA Suriatanudibrata, yang menjabat dari tahun 1922-1944.
Tidak berhenti di situ, gedung tersebut juga menjadi basis penting saat pasukan gerilya Indonesia kembali dari perlawanan di pegunungan pada tahun 1949. Gedung ini kemudian menjadi markas bagi Komando Militer Distrik (KMD), yang dipimpin oleh Lettu M. Challil. Gedung ini juga lalu berubah menjadi PDM (Pos Distrik Militer)




Rencana Perjalanan
- Mengetahui sejarah perjuangan:Gedung Juang adalah saksi bisu sejarah perjuangan rakyat Majalengka, terutama pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
- Melihat peninggalan sejarah:Di dalam Gedung Juang terdapat Museum Alit Grumala yang menyimpan berbagai benda bersejarah dan purbakala.
- Belajar tentang masa lalu:Pengunjung dapat belajar tentang kehidupan pada masa lalu, termasuk bagaimana masyarakat Majalengka menghadapi penjajah.
- Mengapresiasi perjuangan:Wisata ini dapat menumbuhkan rasa apresiasi terhadap perjuangan para pahlawan dan masyarakat Majalengka pada masa lalu.
- Edukasi sejarah:Gedung Juang dan Museum Alit Grumala menjadi tempat edukasi yang baik bagi pelajar dan masyarakat umum.
- Melihat benda-benda purbakala:Di Museum Alit Grumala, pengunjung dapat melihat berbagai fosil hewan purba seperti Stegodon (gajah purba), fosil hewan laut, dan artefak lainnya.
- Melihat benda-benda kuno:Selain fosil, terdapat pula benda-benda kuno lainnya yang ditemukan di Majalengka.
- Menikmati suasana bersejarah:Bangunan Gedung Juang sendiri memiliki nilai sejarah yang tinggi, dan pengunjung dapat merasakan atmosfer masa lalu saat berada di sana.